fixberita.com–Rencana Pemerintah Kota Pekanbaru yang akan memindahkan kegiatan Car Free Day (
CFD) ke kawasan Kampung Bandar mendapat gelombang penolakan dari berbagai kalangan. Khususnya, bagi pelaku
UMKM.Para pelaku
UMKM yang selama ini menggantungkan hidup dari keramaian
CFD di kawasan Gajah Mada dan Diponegoro, menyuarakan protes keras terhadap wacana tersebut. Heriza, salah seorang pelaku usaha yang aktif berjualan setiap akhir pekan pun angkat bicara.
"Kami para pelaku usaha di CFD merasa tidak pernah diajak bicara, tiba-tiba muncul rencana pemindahan. Ini bukan sekadar pindah lokasi, tapi ini menyangkut hidup orang banyak. Bukan cuma saya, kawan-kawan sesama pedagang pun menolak. Kami sepakat, CFD jangan dipindahkan!" seru Heriza, Rabu (9/4/2025).
Menanggapi gelombang dari para pelaku UMKM tersebut, Anggota Komisi II DPRD Pekanbaru Rizky Bagus Oka ikut berkomentar dan langsung menyatakan sikap menolak keras rencana pemindahan CFD yang dilakukan tanpa kajian menyeluruh.
"Saya mendengar langsung aspirasi UMKM, dan saya akan suarakan tanpa kompromi. CFD hari ini sudah menjadi ruang ekonomi yang tumbuh alami, jangan diacak-acak hanya demi simbolik atau eksperimen kebijakan yang belum tentu berhasil," kata Bagus Oka.
Menurutnya, CFD bukan hanya ruang olahraga, melainkan juga zona produktif ekonomi rakyat kecil yang memberikan penghidupan bagi ratusan pelaku usaha dan keluarga mereka.
Berdasarkan data yang dihimpun, lebih dari 300 UMKM aktif berpartisipasi di CFD, dan sebagian besar tidak memiliki alternatif lokasi berjualan lain yang seefektif itu.
Rizky Bagus Oka juga menilai Kampung Bandar belum siap untuk dijadikan dan masih perlu waktu dan pembenahan untuk bisa menjadi destinasi wisata budaya yang ideal. Ia menyarankan agar kawasan tersebut dikembangkan sebagai lokasi event budaya dan heritage, bukan menggantikan fungsi CFD.
"Kalau mau hidupkan Kampung Bandar, jangan bunuh yang sudah jalan. CFD dan Kampung Bandar bisa hidup berdampingan. Pemerintah harus adil dan punya arah yang jelas," ucapnya.
Politisi Gerindra yang duduk sebagai Anggota Komisi II DPRD Pekanbaru bidang perekonomian ini menyatakan bahwa dirinya siap mengawal dan memperjuangkan suara pelaku-pelaku UMKM di Kota Pekanbaru.
"Yang pasti, setiap kebijakan yang merugikan rakyat akan kita lawan. CFD itu adalah milik masyarakat, bukan alat eksperimen kebijakan," tutup Bagus Oka.