fixberita.com - Anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru
Rizky Bagus Oka mendesak Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk melakukan perombakan total terhadap manajemen
BUMD, khususnya
PDAM Tirta Siak yang mempunyai utang mencapai lebih dari Rp 200 Miliar.
Ia menyebut, situasi ini sebagai krisis tata kelola yang tidak bisa ditolerir sehingga perlu dievaluasi menyeluruh terhadap direksi BUMD yang gagal.
"Ini bukan sekadar masalah keuangan, ini masalah kepercayaan publik. Setiap rupiah yang dikelola BUMD adalah uang rakyat. Kalau manajemen gagal dan tidak transparan, maka langkah paling masuk akal adalah diganti bukan sekadar dievaluasi," kata Bagus Oka, Rabu (16/4/2025).
Bagus Oka menekankan, DPRD Pekanbaru melalui Komisi II akan segera memanggil direksi seluruh BUMD yang bermasalah untuk dimintai pertanggungjawaban. Ia juga mendorong dilakukan audit menyeluruh, serta membuka opsi pembubaran atau merger terhadap BUMD yang tidak sehat secara bisnis maupun sosial.
"Kami di DPRD tidak akan diam. Kami ingin tahu dengan jelas, bagaimana utang sebesar ini bisa terjadi, siapa yang bertanggung jawab, dan apa strategi realistis untuk menyelamatkan BUMD dari kebangkrutan," tegasnya.
Politisi Gerindra ini juga mengingatkan bahwa BUMD bukan ruang kompromi untuk kepentingan politik atau tempat parkir bagi pihak-pihak yang tidak kompeten. Ia mendorong Pemko menempatkan profesional yang punya pengalaman dan visi membangun, bukan sekadar loyalitas politik.
"Kalau tidak berani rombak sekarang, maka pemerintah ikut bertanggung jawab atas kegagalan besar di depan mata. Ini saatnya memutus rantai pembiaran," ujarnya.
Bagus Oka yang juga Ketua Kadin Pekanbaru, melihat potensi kolaborasi antara BUMD dan dunia usaha sangat besar, namun hanya bisa terwujud jika fondasi kepercayaan dan profesionalisme dibangun sejak sekarang.
"Baguskan Pekanbaru dimulai dari pembenahan rumah sendiri. Perombakan BUMD adalah langkah awal menyelamatkan aset rakyat," tutupnya.